Minggu, 14 Juli 2013

Ledis Ketahui Tempat Menarik: Jakarta Utara

Apa yang Urbanesian bayangkan jika mendengar Jakarta Utara? Mungkin yang terbayang di benak Urbanesian adalah Kelapa Gading, Ancol, atau Mangga Dua. Belum lagi kendaraan industri seperti tronton, mobil box, dan kendaraan besar lainnya yang menghalangi niat kita untuk menyambangi salah satu wilayah di DKI Jakarta ini.  Namun, di balik hiruk-pikuk tersebut, kotamadya ini memiliki cukup banyak warisan sejarah yang terawat dan bisa menjadi ide berlibur Urbanesian untuk weekend ini.




Rumah Si Pitung
Siapa yang tidak kenal dengan Si Pitung? Robin Hood asli Jakarta ini begitu melegenda di kalangan penduduk Jakarta, bahkan mungkin Indonesia. Di Kampung Marunda ini terdapat rumah panggung bergaya Bugis yang masih berdiri sampai sekarang dan dinamakan Rumah Si Pitung. Menurut warga di daerah Marunda, rumah ini pada jaman dahulu dimiliki oleh saudagar asal Bugis bernama Haji Saefudin dan sudah tidak terhitung lagi berapa kali “aksi” Si Pitung di rumah ini. Maka dari itu, untuk mengenang Si Pitung dan jasanya, rumah ini dijadikan salah satu benda cagar budaya yang sarat akan sejarah Si Pitung. Rumah ini masih terawat dan di dalamnya terdapat peralatan rumah tangga yang dahulunya dimiliki oleh Haji Saefudin, sementara di depan pintu masuknya ada replika boneka yang mengikuti fisik si Pitung yang sering mengagetkan wisatawan.




Stasiun Tanjung Priok
Urbanesian pernah melihat iklan minuman energi yang lokasinya berada di stasiun tua dengan gaya art deco? Lokasi tempat pembuatan iklan tersebut dilakukan di Stasiun Tanjung Priok loh. Stasiun yang dibangun pada tahun 1914 pada masa gubernur A.f.W Idenburg ini mengerahkan tenaga kerja sebanyak 1.700 untuk merampungkannya. Keadaan stasiun sampai sekarang masih terawat dan juga mulai beroperasi lagi semenjak tahun 2009.
Stasiun ini amatlah besar dengan kapasitas 8 peron, ruang dansa, hotel (dahulunya) dan juga konon katanya ada bunker (terowongan) yang menghubungkan langsung ke salah satu pulau di Kepulauan Seribu, Sunda Kelapa, dan Istana Negara yang dahulunya dibangun untuk sarana melarikan diri apabila ada situasi darurat. Yang menariknya, Urbanesian dapat melihat sendiri kemegahan gaya art deco dan merasa bahwa Urbanesian sedang berada di Eropa, bukan di Jakarta. Yang patut sekali dibanggakan, stasiun sebesar dan semegah ini hanya ada dua di dunia, yakni di Indonesia dan di Belanda.


 
Gereja Tugu
Jaman dahulu, Kampung Koja yang berada di Kecamatan Koja Jakarta Utara ini diperuntukan bagi bekas Mardijkers atau tentara Portugis yang sudah dibebaskan dari tawanan perang. Kampung Tugu dapat dikatakan sebagai Kampung Kristen tertua yang ada di Indonesia bagian barat. Disini Urbanesian dapat melihat saksi sejarah perjalanan kisah para Mardijkers yang harus berpindah agama dari Katolik menjadi Protestan. Uniknya di gereja ini ibadah maupun kebaktian tetap dilaksanakan dalam bahasa Portugis dan juga diadakan kursus gratis pada hari Minggu pukul sembilan pagi bagi yang ingin belajar bahasa Portugis. Selain itu, di Gereja Tugu ini juga ada hal yang menarik yakni Keroncong Tugu yang merupakan khas Kampung Tugu.

 

Jadi, tunggu apalagi? Ayo urbanesian kunjungi kawasan Jakarta Utara yang unik dan kaya akan sejarah. Seperti kata Presiden RI pertama kita “Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah!". Sambil berwisata menambah ilmu pengetahuan juga dong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar